Suatu hari…
“Rina…” panggil ibunya.
“iya bu,” sahut Rina sambil mendekati ibunya.
“tolong nak, ambilkan ibu air… ibu haus” kata ibunya dengan suara lemah.
“iya bu…” jawab Rina (pergi ke dapur untuk mengambil air dan kembali lagi membawa segelas air putih).
“ini ibu airnya…” kata Rina sambil menyerahan air itu dan ibunya pun mengambil air itu lalu meminumnya. “bu andai aja aku punya uang, pasti ibu aku bawa ke rumah sakit,”
“tidak apa-apa… ibu tidak apa-apa, cuman sakit biasa aja. Besok pasti sembuh,” sahut ibunya.
“bu… aku pergi dulu ya,” kata Rina.
“iya… tapi jangan lama ya,” kata ibunya.
“iya bu…” jawab Rina lalu pergi
“tolong… tolong…” kata seorang minta tolong.
“kek… kenapa dengan kakek?” Tanya Rina ketika ia melihat seorang kakek minta tolong.
“begini cu… kakek nggak bisa jalan. Karena kaki kakek sakit,” jawab si kakek.
“memangnya dimana rumah kakek?” Tanya Rina.
“di sana cu,” jawab si kakek sambil menunjuk sebuah gubuk tua.
“mari kek… aku antar,” ajak Rina.
Sesampai di depan sebuah gubuk tua…
“terimakasih cu…” kata si kakek.
“sama-sama kek…” sahut Rina.
“ini cu… kakek beri hadiah untuk anak sebaik kamu,” kata si kakek sambil menyerahkan dua biji pisang kepada Rina.
“untuk apa kek pisang ini?” Tanya Rina.
“makankanlah pisang itu pada ibumu dan yang satunya untukmu,” jawab si kakek.
“terimakasih ya kek…” kata Rina.
Kemudian ia pulang… sesamai di rumah ia langsung menemui ibunya…
“ibu… ini aku bawakan ibu pisang,” kata Rina sambil menyerahkan pisang itu kepada ibunya.
“dapat darimana kamu pisang ini?” Tanya ibunya.
“aku dikasih seorang kakek tua bu,” jawab Rina.
Ibunya pun kemudian memakan pisang itu… tiba-tiba saja terjadilah sebuah keajaiban. Yang tadinya ibunya sakit tiba-tiba saja menjadi segar bugar.
“rin… ibu sekarang sudah sehat,” kata ibunya dengan bahagia.
“apa! Ibu sudah sehat?” Tanya Rina terkejut.
“iya nak… coba liat sekarang ibu sudah biasa berdiri,” jawab ibunya sambil berdiri,” ternyata pisang itu pisang ajaib,” katanya lagi.
“kalau begitu aku juga mau makan pisang ini,” kata Rina. Betapa terkejutnya ia, ketika ia membuka membuka pisang itu, ternyata isinya sebatang emas. “bu emas…!?” katanya terkejut.
“iya nak…” sahut ibunya juga terkejut.
Semenjak itu mereka menjadi kaya dan hidup berkecukupan. Tidak seperti dulu lagi. Namun walau pun begitu sifatnya Rina tetap tidak berubah. Ia tetap baik hati dan suka menolong orang.
SELESAI
Oleh: Halimatus Sa’diah
Facebook: Halimatus Sa’diah
Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-anak