Setelah sekian lama hilang dari percaturan historis yang berarti kurang lebih selama satu abad sejak 1579, kota yang pernah berpenghuni 50.000 jiwa itu menggeliat kembali menunjukkan ciri-ciri kehidupan. Reruntuhan kehidupannya mulai tumbuh kembali berkat ekspedisi yang berturut-turut dilakukan oleh Scipio pada tahun 1687, Adolf Winkler tahun 1690 dan Abraham van Riebeeck tahun 1704, 1704 dan 1709. Dalam memanfaatkan wilayah yang dikuasainya, VOC perlu mengenal suatu wilayah tersebut terlebih dahulu. Untuk meneliti wilayah dimaksud, dilakukan ekspedisi pada tahun 1687 yang dipimpin Sersan Scipio dibantu oleh Letnan Patinggi dan Letnan Tanujiwa, seorang Sunda terah Sumedang.
Dari ekspedisi tersebut serta ekspedisi lainnya, tidak ditemukannya pemukiman di bekas ibukota kerajaan, kecuali di beberapa tempat, seperti Cikeas, Citeureup, Kedung Halang dan Parung Angsana. Pada tahun 1687 juga, Tanujiwa yang mendapat perintah dari Camphuijs untuk membuka hutan Pajajaran, akhirnya berhasil mendirikan sebuah perkampungan di Parung Angsana yang kemudian diberi nama Kampung Baru. Tempat inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal tempat kelahiran Kabupaten Bogor yang didirikan kemudian. Kampung-kampung lain yang didirikan oleh Tanujiwa bersama anggota pasukannya adalah: Parakan Panjang, Parung Kujang, Panaragan, Bantar Jati, Sempur, Baranang Siang, Parung Banteng dan Cimahpar. Dengan adanya Kampung Baru menjadi semacam Pusat Pemerintahan bagi kampung-kampung lainnya.
Dokumen tanggal 7 November 1701 menyebut Tanujiwa sebagai Kepala Kampung Baru dan kampung-kampung lain yang terletak di sebelah hulu Ciliwung, De Haan memulai daftar bupati-bupati Kampung Baru atau Buitenzorg dari tokoh Tanujiwa (1689-1705), walaupun secara resmi penggabungan distrik-distrik baru terjadi pada tahun 1745. Pada tahun 1745 Bogor ditetapkan Sebagai Kota Buitenzorg yang artinya kota tanpa kesibukan dengan sembilan buah kampung digabungkan menjadi satu pemerintahan dibawah Kepala Kampung Baru yang diberi gelar Demang, daerah tersebut disebut Regentschap Kampung Baru yang kemudian menjadi Regentschap Buitenzorg. Sewaktu masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van Imhoff (1740) dibangunlah tempat peristirahatan, pada lokasi Istana Bogor sekarang yang diberi nama Buitenzorg.
Pada tahun 1752 tersebut, di Kota Bogor belum ada orang asing, kecuali Belanda. Kebun Raya sendiri baru didirikan tahun 1817. Letak Kampung Bogor yang awal itu di dalam Kebun Raya ada pada lokasi tanaman kaktus. Pasar yang didirikan pada lokasi kampung tersebut oleh penduduk disebut Pasar Bogor (sampai sekarang) Pada tahun 1808, Bogor diresmikan sebagai pusat kedudukan dan kediaman Resmi Gubernur Jenderal. Tahun 1904 dengan keputusan Gubernur Jendral Van Nederland Indie Nomor 4 tahun 1904 Hoofplaats Buitenzorg mencantumkan luas wilayah 1.205 yang terdiri dari 2 Kecamatan & 7 Desa, diproyeksikan untuk 30.000 Jiwa .
Pada tahun 1905 Buitenzorg diubah menjadi GEMMENTE berdasarkan Staatblad 1926 yg kemudian disempurnakan dengan Staatblad 1926 Nomor 328.
Tahun 1924 dengan keputusan Gubernur Jendral Van Nederland Indie Nomor 289 tahun 1924 ditambah dengan desa Bantar jati dan desa Tegal Lega seluas 951 ha, sehingga mencapai luas 2.156 ha, diproyeksikan untuk 50.000 Jiwa.
Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1941, Buitenzorg secara resmi lepas dari Batavia dan mendapat otonominya sendiri. Keputusan dari gubernur Jendral Belanda di Hindia Belanda No. 11 tahun 1866, No. 208 tahun 1905 dan No. 289 tahun 1924 menyebutkan bahwa wilayah Bogor pada waktu itu seluas 22 Km persegi, terdiri dari 2 sub distrik dan 7 desa.
Berdasarkan UU No. 16 tahun 1950 Kota Bogor ditetapkan menjadi Kota besar dan Kota Praja yang terbagi dalam 2 wilayah Kecamatan & 16 lingkungan. Tahun 1981 jumlah Kelurahan menjadi 22 Kelurahan, 5 kecamatan & 1 Perwakilan kecamatan.
Terakhir berdasarkan PP. No. 44/1992 Perwakilan Kecamatan Tanah Sareal ditingkatkan statusnya menjadi Kecamatan, Kini terdapat 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan.
Ditengah-tengah kota terdapat Kebun Raya Bogor yang dibangun sejak Tahun 1817 oleh seorang ahli botani yaitu Prof. Dr. RC. Reinwardth dengan luas 87 Ha dan terdapat 20.000 jenis tanaman yang tergolong dalan 6000 Species dan merupakan Kebun Raya terbesar di Asia Tenggara.
Kota Bogor sendiri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 949.066 jiwa (2010). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.
Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.
Tempat/Obyek Wisata Di Kota Bogor
1. Puncak Bogor
Siapa yang tak kenal kawasan wisata ini? Pasti rata-rata orang sudah tahu, karena tempat wisata ini seringkali di ekspos dalam berbagai media terutama media televisi. Kawasan puncak bogor ini terkenal dengan kebun teh nya dan suasana yang dingin alami. Kawasan puncak ini merupakan kawasan pegunungan yang menghubungkan antara kabupaten Bogor dan Cianjur.
Kebanyakan orang yang berkunjung ke kawasan Puncak ini adalah untuk berlibur di akhir pekan. Jika akhir pekan tiba banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke tempat ini terutama wisatawan yang berasal dari DKI Jakarta. Mungkin karena letaknya yang tidak jauh dari Ibu Kota Indonesia.
Selain menikmati pemandangan perkebunan teh yang terhampar luas dan angin yang sejuk, anda juga bisa menikmati suasana malam di daerah puncak. Jika anda ingin bermalam di tempat ini anda bisa menyewa vila atau losmen. Harganya sewa permalamnya sangat bervariasi tergantung luas dan lokasi dari vilanya. Semakin tinggi lokasi villa biasanya semakin mahal harga sewanya karena pemandangan yang bisa anda nikmati semakin indah.
Di Puncak anda bisa menikmati jagung bakar dan ubi bakar yang sangat cocok untuk makanan diwaktu dingin. Anda juga bisa mengunjungi mesjid yang artistik dan unik yaitu masjid Atta’awun yang memiliki air yang sangat dingin apalagi jika anda mengunjunginya malam hari.
2. Taman Safari
Taman safari merupakan salah satu tempat wisata di Bogor yang sangat terkenal juga. Taman Safari ini terletak di daerh Cisarua sebelum naik ke kawasan Puncak. Wisata ini menawarkan perjalanan ke alam liar dengan cara kita melihat langsung kehidupan hewan-hewan di alam. Kita akan berkeliling di tempat konsservasi binatang-binatang liar yang dilindungi. Dalam berkeliling ini anda harus menggunakan mobil dan kaca harus tertutup untuk menghindari bahaya dari serangan binatang buas.
Sekarang di taman safari juga tersedia berbagai pertunjukan seperti sirkus lumba-lumba, sirkus harimau, sirkus monyet dan sirkus-sirkus lainnya. Tempat wisata ini sangat cocok untuk wisata keluarga, apalagi jika anda memiliki anak-anak. Mereka akan dikenalkan dengan berbagai hewan yang mungkin sebelumnya mereka hanya menontonnya di TV.
3. Kebun Raya Bogor
Lain halnya dengan Puncak, Kebun Raya Bogor terletak dekat dengan Kota Bogor. Kebun Raya Bogor bersampingan dengan Istana Bogor yang merupakan peninggalan pemerintahan Belanda. Di tempat wisata ini kita bisa menikmati berbagai pemandangan alam yang asri dan sejuk. Di dalamnya terdapat pohon-pohon yang besar yang sudah berumur ratusan tahun, terdapat taman-taman yang indah dengan desain taman yang cantik. Ada juga Danau yang di permukaan airnya ditumbuhi daun-daun teratai yang memiliki bunga yang sangat cantik. Ada juga taman anggrek yang di dalamnya terdapat berbagai tumbuhan anggrek dari seluruh Indonesia dan dunia. Banyak sekali jenis tanaman anggrek yang cantik nan rupawan. Anda juga bisa mendekat ke daerah istana untuk melihat rusa-rusa yang sangat banyak dan anda bisa member makan mereka.
Kebun Raya Bogor sangat cocok untuk liburan keluarga. Dengan membawa bekal untuk makan bersama dan membawa tikar sungguh suatu pengalaman yang menghangatkan. Banyak terdapat area kosong yang hanya ditumbuhi rumput cover ground. Anda bisa memilih tempat dibawah pohon besar supaya teduh. Kebun raya juga bisa dijadikan tempat untuk acara-acara organisasi atau komunitas, anda tinggal menyewa tenda yang sudah disiapkan oleh pihak manajemen Kebun Raya Bogor.
4. Wisata Curug / Air Terjun
Tempat wisata di Bogor lainnya adalah wisata curug. Bogor memiliki banyak sekali curug atau air terjun yang bisa menjadi salah satu tujuan wisata anda. Curug atau air terjun ini sangat beragam mulai dari jumlah air terjunnya dan bervariasi juga ketinggian curugnya. Beberapa curug yang memiliki keindahan dan sering dikunjungi oleh para wisatawan adalah : Curug Mega Mendung, Curug Cilember, Curug Nangka, Curug Seribu dan masih banyak curug lain yang belum terkelola sebagai objek wisata.
Dikawasan curug-curug ini juga anda bisa melakukan camping. Untuk anda para pecinta alam dan pecinta petualangan, silahkan anda datangi curug-curug tersebut. Arah menuju curug tersebut hampir sama yaitu dari Kampus Institiut Pertanian Bogor kearah Leuwi Liang Cibatok. Jika anda masih belum tahu tempatnya anda bisa tanya ke orang-orang biasanya mereka tahu dan akan menunjukan tempatnya.
Kuliner Khas Kota Bogor
1. Toge Goreng
Ini kuliner yang akan sulit ditemukan di kota lain. Toge Goreng, toge yang "digoreng" pake air, alias direbus, kemudian dicampur dengan mie kuning, potongan tahu dan opsional potongan kupat. Yang memegang peranan penting adalah bumbu olahan tauco dan oncom yang diguyurkan setelahnya. Rasanya asem-asem seger gimana gitu.
Banyak penjaja toge goreng yang ada di kota Bogor, beberapa yang cukup kondang misalnya Toge Goreng Pak Inin (samping Hotel Royal, Jl. Juanda), Mang Gebro Putra (Jl. Pengadilan), Pak Iwon (Depang Supermarket Ngesti - Baranangsiang, Jl. Pajajaran), Ibu Omah (samping Toko Bogor Permai, Jl. Sudirman) dan Ma Evon (Gg Besi, Jl Suryakencana).
2. Soto Kuning
Banyak orang Jakarta yang khusus datang ke Bogor untuk mencicipi soto kuning khas Bogor. Kita bisa memilih potongan daging dan jerohan sapi seperti kikil, babat, usus, lidah, limpa, otak dan lain-lain yang akan diolah dengan kuah khas berwarna kuning dari kunyit dengan santan dan beragam rempah-rempah lainnya yang menimbulkan cita rasa yang ciamik. Pengen mencobanya? Silakan menuju Jl. Suryakencana, ada beberapa penjaja soto kuning yang juara disana seperti Pa Yusup dan Pak Yusuf (cuman beda p dan f :)) yang berlokasi dekat Gg Aut, atau ada juga Pak Salam yang berjualan sore hari di Depan Bank Mandiri Jl Siliwangi - Suryakencana. Cuman kalo ke Pak Salam harus bersiap-siap dengan antrian yang lumayan panjang dari para pelanggannya...
3. Doclang
Mirip dengan kupat tahu kalau di Bandung, tapi Doclang menggunakan kentang rebus dan bumbunya mendapatkan sentuhan tauco. Bumbu kacangnya yang sengaja tidak tergerus halus, digunakan untuk mengguyur lontong, tahu goreng dan kentang rebus. Doclang bisa di temui di kawasan Jembatan Merah, Jl. Mantarena dan Bpk Odih di Jl. Pasir Kuda.
4. Cungkring
Yang satu ini, bahkan orang Bogor sendiri pun tidak banyak yang tahu. Kikil dan bagian kepala sapi dimasak dengan bumbu kuning, kemudian disantap dengan lontong dan guyuran bumbu kacang yang manis. Goreng tempe kering juga dapat menemani kuliner unik ini. Disajikan dengan daun pisang dan tusuk sate untuk memudahkan kita menusuk-nusuk makanan ini. Cungkring bisa ditemui pagi hari di Jl. Suryakencana, dekat perempatan Gg. Aut, dijajakan dengan menggunakan gerobak panggul.
5. Laksa Bogor
Ketupat, bihun, touge, dan daun kemangi, ditambah tahu kuning dan telur rebus, semuanya disiram dengan kuah santan kuning dan diimbuhi bumbu dari Oncom. Dinikmati selagi masih panas, Laksa Bogor ini merupakan alternatif yang asyik bagi yang berburu sarapan atau brunch di Bogor. Salah satu penjaja Laksa Bogor yang cukup terkenal adalah Laksa Kp Cincau dan Laksa Gg Aut yang sama-sama berada di kawasan Jl Suryakencana. Juga Laksa Bogor yang ada di kawasan Cihideung.
6. Soto Mie
Tampaknya ini adalah kuliner bogor yang paling kondang di kota lainnya. Terbukti kita bisa menemukan banyak penjaja soto mie di kota lain seperti Jakarta. Kuahnya memang seperti soto bening, tapi isinya memang campuran dari mie kuning dan bihun yang ditambahkan daging sapi dan gorengan risol. Jangan lupa tambahkan sambal dan kucuran jeruk untuk menyempurnakan rasa. Banyak penjaja soto Mie ini seperti Mang Ohim di kawasan Yasmin, depang sekolah Kesatuan (Ranggagading), Gang Selot (Jl Juanda), Samping Bogor Permai (Jl SUdirman) dan sebagainya
7.Es Pala
Nah kesegaran khas kota Bogor bisa dinikmati pada segelas Es Pala. Buah Pala yang dipotong tipis, di campur dengan air dan ditambahkan dengan Es dan Gula. Selain rasa manis dan semburat asam, kita juga bisa merasakan adanya sensasi seperti soda dalam Es Pala ini. Sudah ada yang menjual kemasan siap saji di depan Indomaret perempatan Gg Aut dan Suryakencana, atau bisa juga dibeli di Toge Goreng Mang Gebro Putra (Jl Pengadilan) atau di Resto de'Leuit (Jl Pakuan)
8. Asinan Bogor
Sensasi yang diberikan oleh kuah asam pedas khas dari Asinan Bogor memang membuat orang kesengsem dan "ketagihan" dengan kuliner yang satu ini. Kuah ini bisa di"guyur" di atas potongan sayur atau buah dengan ditemani kerupuk kuning dan kacang tanah sebagai pelengkap. Asinan Ny Yenny (Jl Binamarga), Gedung Dalam (Jl Siliwangi/Sukasari), Gg Roda, Jl Juanda dan sebagainya merupakan beberapa dari sekian banyak penjaja Asinan Bogor di kota ini.
Sumber : http://cuma-asal-usul.blogspot.com/2013/01/asal-usul-nama-kota-bogor.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor
http://www.banyumurti.net/2013/08/kuliner-bogor-8-kuliner-tradisional_7.html
http://frackasyster.blogspot.com/2013/05/tempat-wisata-di-bogor-yang-terkenal.html