Rani adalah salah satu siswi SMP. Ia duduk di bangku SMP kelas VII A tanpa ia sadari ternyata ada salah satu teman sekelasnya yang mengaguminya. Hingga sampai suatu ketika rani mendapatkan sebuah surat pemberian dari kakak kelasnya. “Dek ini ada surat” kata kakak kelasnya. “surat? Surat apa kak? Dari siapa?” jawab rani. “lihat aja dek sendiri buka aja suratnya!” jawab si kakak.
Karena penasaran rani pun membuka surat tersebut. Ia mulai membaca namun belum sampai habis ia membacanya tiba-tiba saja rani langsung spontan meremukkan surat tersebut dan membuangnya ke tanah. Ternyata surat itu adalah surat yang mencurahkan perasaan teman sekelasnya kepada rani sebut saja “L”. Rani langsung spontan bersikap seperti itu ketika menerima surat karena rani tidak memiliki perasaan sedikit pun pada si “L”. Setelah rani membuang suratnya ke tanah ia langsung pergi masuk ke dalam kelas karena lonceng jam pelajaran di mulai telah terdengar.
Di dalam kelas suasana terasa berbeda apalagi ketika rani melihat wajah orang yang mengaguminya itu. Terasa kesal entah kenapa? Padahal perasaan seperti itu sudah sewajarnya terjadi di diri manusia.
Sejak kejadian itu rani dan “L” tidak pernah saling sapa. Sampai suatu ketika “L” menyusun rencana untuk mengungkapkan perasaannya kembali pada rani kedua kalinya secara langsung tepatnya di belakang sekolah, berharap agar rani dapat menerimanya. Namun sayang rencana itu telah diketahui rani terlebih dahulu sehingga rani menolak untuk menemuinya di belakang sekolah. Keadaan masih sama tidak saling tegur tidak saling sapa seperti orang perang dingin.
Keadaan itu ternyata berlanjut cukup lama hingga hampir 2 tahun mereka tidak teguran. Sampai suatu ketika rani dan “L” menjadi 1 kelompok, dan rani adalah ketua kelompoknya. Awalnya rani bingung untuk bicara dengan “L” tapi jika ia tidak berbicara kelompoknya tidak akan beres. Akhirnya rani berbicara dengan sedikit ragu-ragu. “L” kamu mau bwa apa?” tanya rani. “terserah saja ran” jawab “L” dengan senyuman. Baru saja rani ingin menentukan bel pulang telah terdengar satu-satunya cara untuk berkomunikasi hanyalah lewat hp. Rani pun akhirnya mencari no. Hp “L” dan kemudian rani mengirim sms kepada “L”. Namun berkat kelompok itu rani dan “L” kembali bisa teguran bahkan mereka menjadi sangat dekat, mereka sering curhat, tukar pendapat dan lain-lain. Hal itu membuat rani mulai merasakan ada rasa yang beda ketika berbicara dengan “L” maupun melihat wajah “L”. Sepertinya mulai ada rasa suka pada diri rani kepada “L”. Rani akhrnya berharap agar “L” masih menyimpan rasa yang lalu pada dirinya.
Semakin lama hubungan rani dan “L” semakin dekat, berlangsung hingga mereka ke jenjang SMA kebetulan mereka berdua memiliki tujuan ke Sekolah yang sama. Contact antara mereka terus berlangsung hingga suatu ketika mereka Lost contact yang rani pun tak tau apa penyebabnya. Tak berapa lama kemudian terdengarlah kabar bahwa “L” telah pacaran dengan salah satu kakak kelas di SMA yang baru dimasukinya. Hilanglah semua harapan-harapan rani pada “L”. Tapi semua itu seperti kisah yang terbalaskan, dulu “L” yang mengejar-ngejar rani namun rani menolak, sekarang rani yang telah mengagumi “L” malah ia memilih orang lain. Akhirnya hubungan rani dan “L” hanyalah sebatas teman biasa, yang saling tegur sapa namun tiada yang istimewa karena itulah jalan yang terbaik bagi “L” dan rani.
Oleh: Melia Kartika
Sumber : http://cerpenmu.com