Ini adalah kisahku yang mempercayai bahwa dia adalah CINTA SUCIKU yang akan kembali kepadaku. Aku senang bisa mendapatkannya kembali, karena kami sudah lama berpacaran dan hubungan kami kandas karena kehadiran orang ketiga, tapi kami sudah berjanji untuk saling mempercayai dan karena itu aku sudah sangat menyayanginya.
Pagi itu aku sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah karena aku akan bertemu dengan dia, tapi semua tidak seperti yang kuharapkan. Tiba-tiba temanku mendekatinya lalu berbisik, aku heran dan bergumam dalam hati “kenapa Shella ngedeketin kak Achdan?” “padahal kan dia tau kalau kak Achdan itu milikku”. Aku tidak terlalu menghiraukan, tapi entah kenapa air mataku langsung keluar dan mengalir dengan derasnya.
Aku pun meminta tolong kepada temanku yang bernama Wanda untuk memanggil kak Achdan “Wan tolong panggilin kak Achdan dong” “iya, tapi bilang apa?” ujar Wanda. “bilang aja Vira nangis” ujarku, Wanda pun berlari menuju tempat kak Achdan dan kak Revi berbicara. Tak lama kemudian kak Achdan datang menghampiriku dan berkata “kamu kenapa?, kok nangis?” ujar kak Achdan “gak papa kok kak” ujarku, “kalau gak papa kenapa nangis?” ujar kak Achdan. Aku hanya diam, terpaku melihatnya karena aku sungguh menyayanginya. Kak Achdan memegang tanganku dan berkata “air matanya ngalir tuh” ujar kak Achdan, “gak kok kak” ujarku sambil mengusap air mata yang memang dari tadi mengalir di pipiku.
Tiba-tiba kak Revi menarik tangan kak Achdan membawanya pergi, aku hanya bisa diam karena aku tidak mau menunjukkan bahwa aku sangat membutuhkan kehadiran kak Achdan. Kak Revi dan kak Achdan pun pergi meninggalkanku sendiri, aku pun bersama teman-temanku. Sudah lama kutunggu kedatangan kak Achdan untuk menemaniku, tapi dia berada di depan kelasku bersama kak Revi, Risda, Nadia dan Shella. Dengan sengaja aku berjalan menuju kelasku “Vira tolongin aku nah” ujar kak Achdan, aku pun membiarkan karena aku merasa sakit hati lalu dengan sengaja ku sapa Rama dengan wajah gembira “Rama” ujarku “iya Vira” Rama membalas sapaanku terhadapnya.
Tak lama bell masuk kelas pun berbunyi kak Achdan dan kak Revi pun beranjak pergi dari depan kelasku. Aku pun memulai pelajaran dengan keadaan yang tidak semangat, setelah belajar bell istirahat pun berbunyi aku mendapat kabar yang sangat mengejutkan, “Vir kamu tau gak kalau Shella suka sama kak Achdan?” ujar Amel, “yang bener” ucapku. Belum sempat Amel berkata aku langsung pergimenghampiri Wanda dan memanggil kak Achdan, “kak Achdan sini dulu” ucapku, kak Achdan datang “apa?” ucap kak Achdan, aku langsung bertanya soal Shella. “kakak suka kan sama Shella, jujur aja” “gak Vira” ucap kak Achdan, “halah gak usah bohong kak” ujarku tak lama kemudian kak Revi datang dan lagi-lagi menarik kak Achdan dan membawanya pergi. Saat itu aku sangat lemah karena masalah itu, tapi aku mencoba untuk tetap tegar mengahadapinya. Aku pun pergi mendatangi Deylani, entah kenapa saat di sampingnya air mataku menetes karena mengingat soal Shella yang suka sama pacarku kak Achdan.
Saat air mataku mengalir deras, aku mencoba untuk memanggilnya “kak Achdan” teriakku dengan suara yang sangat tidak berdaya. Kak Achdan pun datang dan bertanya “kenapa nangis lagi?” ujar kak Achdan, aku hanya bertanya “benerkan kamu juga suka sama Shella terus kamu nembak dia” ucapku dengan kesal. “gak tu nah Ya Allah” ucap kak Achdan “gak usah bohong kak” ucapku. Tak lama bell masuk pun berbunyi kak Achdan pun pergi meninggalkanku. Saat di dalam kelas aku hanya bisa terdiam dan menangis. Bell pulang sekolah pun berbunyi, aku pun langsung pulang ke rumah, setelah sampai di rumah aku pun mengambil Handphoneku yang ada di samping bantal tempat tidurku, dan membuka HP. Kemudian ku PING temanku yang bernama Dhika melalui BBM. “ka aku harus gimana?” ujarku ke Dhika melalui BBM, “kamu kacangi aja mereka” ujar Dhika, “tapi aku gak bisa kaya gitu dhika” ucapku, “ya udah terserah kamu aja, tapi ingat jangan GALAU ya Vira” ujar Dhika menyemangatiku. Kak Achdan pun mengirim BBM ke aku “sayang” kata kak Achdan “iya” balasku. Tiba-tiba perubahan sangat terlihat dari kak Achdan dia tidak ada lagi membalas BBM-ku. Aku hanya bisa berkata “ya sudahlah”.
Ketika sampai di sekolah aku hanya bisa tersenyum untuk menutupi kerapuhanku yang terjadi karena perbuatan Shella dan kak Achdan sudah jadian. “ya sudahlah” ucapku dalam hati. Ketika aku berada di dalam kelas bersama Lika teman sebagaku “Lik, kok aku ngerasa dia cinta suciku yah” ucapku pada Lika, “itu karena Batinmu bisa ngerasain kalau memang dia cinta sucimu” ucap Lika. “dia bakalan balik ke kamu Vir, karena dia cinta sucimu” ucap Lika menyemangatiku, aku hanya membalas dengan senyuman. “aku yakin kamu bakalan balik lagi ke aku, karena takdirmu itu aku dan takdirku itu kamu” ucapku dalam hati, dan aku hanya mengucapkan selamat tinggal pada kak Achdan.
Oleh: Citra Aulia
Sumber : http://cerpenmu.com